KOPI FLORES
Kopi Arabika Flores
Kopi arabika yang dihasilkan petani Kabupaten Ngada ternyata sangat diminati masyarakat Amerika. Mutu dan kualitas kopi sangat bagus. Cita rasa dan aromanya menambah daya tarik tersendiri sehingga masyarakat Amerika terus melakukan permintaan terhadap kopi arabika dari Ngada. Hal ini disampaikan Direktur Royal Coffee Inc USA,Max Nikolas Fulmer tahun 2009,ekspedisi cincin api Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin pada tahun 2012 memberikan sertifikat indikasi geografis atas produk kopi "Arabika Flores Bajawa" bukan cuma negara amerika adapun beberapa negara asing seperti Australia, Selandia Baru, Perancis, Jerman,Inggris, Filipina, Thailand dan Jepang datang untuk mencari bubuk arabika ini,
Bajawa adalah sebuah kota kecil di dataran tinggi Flores yang memiliki panorama alam menakjubkan, dan beragam kebudayaan unik sehingga menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke sana. Selain itu, Bajawa memiliki tanah yang subur hasil erupsi gunung Inerie, Gunung Inelika, dan Gunung Ebulobo, sehingga cocok untuk lahan perkebunan khususnya kopi.
Kopi Bajawa memiliki rasa khas yang nutty, cherry, floral, dan citrus yang sangat cocok dengan lidah penikmat kopi Indonesia dan mancanegara
Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut, menyuguhkan pesona alam nan asri di bawah hamparan kaki Gunung Inerie (2.245 mdpl).
Hamparan hutan kopi arabika organik dengan ketinggian 1 meter hingga 3,5 meter tersebar di beberapa titik di Kecamatan Golewa dan Bajawa. Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada, berasal dari kata bha artinya ’lembah’, ’kuali’, dan jawa artinya ’sejahtera’. Maka, Bajawa adalah lembah kesejahteraan.
Bajawa berada di lembah, diapit gunung dan bukit. Kopi ini kebanyakan diekspor ke Amerika.
Karekteristik : memiliki keistimewaan, keunikan, dan kekhasan karena berada di atas 1.000 mdpl. Debu vulkanik Gunung Inerie membuat aromanya lebih harum dan menyengat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar